DOPLOH SEN...
Dua puluh sen?
Mengapa nilai itu dewasa kini kedengaran bertalu-talu.
Pekikan, omongan marhaen bercampur aduk dengan dua puluh sen.
Golongan berada juga berbisik-bisikan tentang dua puluh sen.
Tinggi benarkah nilai dua puluh sen?
Hingga setiap lapisan masyarakat memperkatakan tentangnya?
Dua puluh sen?
Mengapa nilai itu pada setara itu?
Kenapa tidak lima puluh sen mahupun sepuluh sen?
Kenapa mesti dua puluh sen?
Apakah signifikasinya?
Dua puluh sen?
Nilai ini menempa nama tatkala krisis
Kenaikan harga ron95 tempoh hari.
Terdengar pekikan laungan “Tukarlah kerajaan!”, “BRIM naik,
minyak naik!”
Namun kini diam dah tak berbunyi.
Mungkin ada lagi bisik-bisik
Mengenainya namun jarang kedengaran sekali.
Dua puluh sen?
Aku rindu saat kecilku.
Jarjan berharga dua puluh sen, empat gula-gula berharga dua
puluh sen,
Air minuman berharga dua puluh sen. Bahkan nasi lemak juga
ada dua puluh sen.
Aku rindu zaman itu.
Di mana kita tak perlu buntu
Memikirkan soal dua puluh sen.
Dua puluh sen?
Dua puluh sen?
Dua puluh sen?
No comments:
Post a Comment